Langsung ke konten utama

2019, Want Be A Blogger Again. Will Be?

Pembela Jokowi, posenya mahal senyum, bukan ahli selfie.
Hari ini, hari Kamis, adalah hari yang melelahkan, kenapa? Karena setiap Rabu selalu pulang larut malam demi memenuhi absensi Ronda RT.01 RW.20 Kelurahan baru Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Semalam ronda dengan hujan deras dan hawa dingin menusuk tulang yang konon berakibat banjir dan pemalakan kendaraan mogok di viaduk Gilingan.

Bangun pagi sudah dirilis jadwal padat oleh bos rumah, yang segera kuselipkan ke urutan 1... ke dokter gigi dulu...
Janji kemarin menulis blogpun tertunda hingga malam ini, blognya lama sekali tidak diupdates, karena sibuk merintis perusahaan baru istri. Mati-matian, jadi lupa dah. Hehehe.... padahal ilmunya ke IT walau autodidak. Janji tetaplah janji, so ... after kesibukan walau penuh dengan kelelahan akhirnya terwujud juga nerusin Blog ini.

Tentang itu? Pasti ini memanipulasinya.... tetapi kalau tidak dijawab? Adilkah?
Lho, setahu hamba, semuanya mendapatkan pendidikan Agama dan Kitab Suci sampai dewasa sekalipun, kok bisa lupa, kok bisa khilaf? Tapi kalau soal uang dan kenikmatan duniawi blas gak pernah absen, sampai perubahan waktu dan jaman berganti, perubahan peradaban mengguncang, kehidupan dituntut untuk berubah, kemudian kembali lagi ke habitat yang sama, ekosistem yang sama dengan janji perubahan? Janji berubah? pasti? Puluhan tahun, warisan dari orang tua sekalipun tetap turun temurun diajarkan kitab suci yang sama, walau penafsir beda tetapi kurang lebih sama. Hasillnya juga kaya penyimpangan, berapa kali Israel mengkhianati Allah? Ada kata-kata mutiara indah, bahwa kurang lebih begini, manusia tidak sempurna, pasti pernah salah. Demi penghiburan .... menutupi semuanya, atau sekalian ditutup total dilupakan. Masuk pak Eko...! Hehehe...

Mau memvonis munafik? Mau menjatuhkan dan merendahkan diri demi menarik simpati? Ya demi mencapai target... alimpun dipakai. 
Dan aku tidak mau memvonis lawan yang aku hadapi, untuk apa? Karena targetnya bukan itu, tetapi masa depan secara kehidupan, kalau secara harta, ya ndak kepikiran ke sana.

Yang hamba paling herankan...kok alasannya sama untuk setiap tenaga pemasaran, sales, penjualan, kantoran.... (maklum hamba ndak pernah kerja ikut orang kalau bukan karena misi tugas...) alasannya sama... disuruh kantor, demi kantor, dirayu duluan yang mendekatin, perintah bos, disuruh bos, dirayu bos, dan seputarnya. Kok tidak pernah bilang... ini karena niatku, aku pingin dan memilihnya untuk aku lakukan. Padahal sebagai bos, big bos, atau founder owner sekalipun tidak pernah memerintahkan begituan atau instruksi, atau menggiring, atau menciptakannya. Apa bos-bos duniia bisnis ekonomi begitu parahnya dan hebatnya menciptakan suasana intelejen tingkat tinggi seperti ini?

Perusahaan ada, anak buah bermasalah begituan ya jelas ada, akibatnya jadi tahu, karena selalu dijadikan hakim, maklum owner, founder. Kamu tahu aku pernah cerita tentang perusahaan dan tender.
Begitulah hamba sebagai rakyat jelata, sebagai tenaga jalanan ibu pertiwi, sebagai bos pemodal, anak pemilik, atau pendiri, penemu, atau apalah gelar kehidupan berpikir.
Beda dengan negara, karena memang dilatih, diperintahkan, diinstruksikan, dan diutus.

Pernahkah hamba tidak mengakui kesalahan dari awal jika berbuat salah bahkan memberitau semua jalan dan langkah yang ada? Jika salah selalu saja hamba mengaku salah, ya ini salahku, aku yang memilih, memutuskan, dan menentukan, memastikan. Bukan khilaf, tetapi niat dan memang itu keinginanku pasti.

Manusia kalau alim saat terguncang biasa. Tetapi ketika melakukan dulunya kok gak saat itu alim agar tidak terjadi...diam karena tidak mau kejahatan yang lebih terbongkar. Ngaku 1 saja, kok gak bercermin pada orang alim-aliman memenangkan sesuatu. Melakukan action dan busana alim-aliman....
Pengkianatan berlebih akan kebongkar? Kalau kamu cerdas, pintar, hebat, punya penyadap, berani periksa, pasang aplikasi mata-mata, menggunakan alat-alat canggih operasi intelejen dibiayai oleh negara. Tetapi itu semua tidak perlu ketika pengetahuan diriku kubagikan.
Alangkah mustahilnya jika 10-20ribu per hari atau kalau ingat minta dibuat untuk membeli jajanan online yang dinikmati saban sebulan 1-4x itu. Tetapi tidak mustahil jika jutaan rupiah di tangan dengan fasilitas A sd Z, dengan bonus-bonus.

Tapi apa mau dikata, itulah format settingan gen dna sel otak.... dan saya tidak mau memanipulasi, cukup 1 postingan ini saja untuk pengingat. Whatever lah....

Dari lahir sampai sekarang isinya rasanya hanya ditipu dan di... mau protes ama siapa?
Teringat belain karyawan hutang sama renternir dibelain sampai bak bik buk... pinggir kali pepe, toh akhirnya lari ... malah ngacir... loyalitas sepihak... sadar setelah ilang. Untung masih ada niat membereskan dengan nyicil setahun lebih baru lunas. Tanpa bunga, bebaskan dari renternir otoriter dan sok alim tapi jahat.

Membela siapapun, aneh bin ajaib tetap salah dan dikalahkan... hamba ndak berani menuntut.. tetapi hidup akan berjalan dan membuktikan semuanya.... namun saat itu terlambat, karena bau tanah sudah dekat.... hilang semua kesempatan dan peluang yang ... paling cukup untuk curhat singkat, berbagi cerita.

Karena diriku selalu berbuat dengan kepastian, kemantapan, keyakinan, kepercayaan, pokok niat, ndak mau munafik.

Beberapa kali dia mengirim pesan alim-aliman, berusaha nyudutkan aku, emosi? Ndak.... aku bilang ke dirinya dan menghibur dirinya seakan tidak pernah ada, tetap saja dia mendorongku dengan sindirian, duo vi2, hahaha,, curiga sama sekjen. Kujawab, "maksudnya?Ndak paham?"
Langsung buru-buru sang ndoro dengan kecepatan tinggi ketik.. "maaf salah pejet".
Gedubrak blekedug... geli aku...seperti main layangan..

Ntar jika kirim lagi, aku akan jawab,"Sepertinya kakak butuh Psikiater karena saya analisa berdasarkan diskusi, kakak mengarah ke Psikopat, tidak marah meledak, melankolis, alim-aliman tetapi mau menjatuhkan. Atau pilihan kedua kakak perlu ke Pengacara bukan menuntut hamba yang ???? tetapi ke Pengacara Perceraian. Saran hamba cuma ini, kalau butuh referensi bisa kita bantu dengan biaya sendiri lewat KPMS."

Kalau beliaunya berubah, tidak mungkin HP-mu dicekin melulu, bahkan sampai tadi dini hari masih WA aku, padahal aku dengerkan kata-katamu. Hamba yang tidak dipercaya sekalipun tetap akan mendapatkan pesan WA-nya. Karena apa?
  1. Piring sudah retak, butuh teknik tinggi sekali dengan teknologi tinggi menyatukannya, itu hanya terjadi pada peradaban dunia maju.
  2. Karena sesuatu yang lebih gila disembunyikannya, hal-hal yang tidak berimbang dibuat berimbang, seakan-akan seperti permainan bola, 1-1, seri. Tapi dari mulut, dari fakta? Apa 1-1 juga berlaku sebaliknya, misal dicek, kamu juga gila ngecek? (mung imajinasi jadi geli...)
  3. Kenapa tidak marah? La kenapa marah... kalau marah akan kehilangan kamu, lalu nyari lagi apa mudah? Apalagi aku memujimu setinggi langit sebagai Wanita Yang Super, ini bukan pujian saja, tetapi memang begitu adanya faktanya, kalau didekat orang yang....tau kan... Kalau di tangan orang yang ... jadinya ya cukup segitu.
  4. Karena dia tidak mungkin melebihi diriku di semua hal, kupastikan itu.
  5. Karena dia bingung nanti anak-anak bagaimana, padahal anak-anak sudah besar, tetapi pandangannya semua tetap kecil selalu.
  6. Karena dia benar-benar akan stress berat kalau kalah persaingan dengan diriku, jika memang dia biasanya marah, nekan, otoriter, itulah kondisi sehari-harinya akan kembali, gen dna 40th lebih susah dimutasi, mungkin ini goncangan pertama, tidak akan cukup, karena apa? Karena menikmati jajanannya dengan mudah online misal wechat, twitter, facebook, line, telegram, dll itu seperti narkoba. Hormon dopomin keluar membanjiri otak. Ingat saat aku bilang di sini tempat ... begitulah mereka beraksi, coba saja download buka lihat wechat, atau twitter, atau fb..dll ketika aja search BO (booking online), IGO, ....nanti aku ajarin caranya, darimana aku tau? karena latar belakangku, jurnalis, tim, petarung jalanan. Bahkan aku bisa bongkar siapa-siapa jika mau seperti model Vanessa A itu, tapi untuk apa? Ndak ada manfaatnya karena mereka juga cari uang.
  7. Entah jika dirimu memutarbalikkan semua cerita karakter dirinya, memang angka kehidupan 2 begitu, kalau sudah kedesak salah atau keliru tidak akan marah, halus, tetapi 2 itu punya eyelan kuat apalagi omongan keluarga, kalau orang lain dipercaya, 2 itu tidak bisa maju sukses, monoton, ya itu-itu saja, 2 itu menikmati hidupnya tetapi jika di luar bebas, suka dipuji, tetapi ketika kejelekan kebongkar gak terima, suka omong orang lain keliru, padahal cermin terbaik dirinya tidak dipakai.  Baiknya ya kamu tau sendiri.... (Di sini tidak bisa maju karena apa? karena ada penghambat nomer 2... dan santai-santaian, membebaskannya tidak membelokkannya itulah akhirnya sangat lambat maju, dan saat ada masalah maka Rambo turun tangan dengan modal dengkul dan laptop bututnya mencari jalan keluar, begitu dapat, eh santai lagi dan over lagi... itulah sifat manusia, jika sudah terdesak.... baru melakukan hal-hal mulia dan baik, ketika nyaman...lupa diri).
Cukup sudah aku ndak mau memanipulasi. Tapi aku juga gak mau memuji diriku terbaik, tetap saja ada kekurangan pada diriku, walau kamu sempat marah membentakku, protes... kalau kita berbeda kultur, atau apa ya.. aku lupa-lupa ingat. heheheh.. tp aku waktu itu jan takut banget ..takut soro sama kamu... karena kamu lupa sesuatu atas fisikku.
Setiap kali aku mengingatkan dirimu atas jangan negatif thinking dengan hamba, untuk ambil contoh bagaimana hamba biayai semua, lalu cari kursi posisi, stempel, jabatan, mobilisasi massa, bikin jaringan, la coba.... apa keuntunganku, kepuasan saja. Tetapi semua 6=1=6, semua keluar dari diriku, pihak-pihak lain yang menerimanya. Ini contoh simpel saja.

Ingatkah aku saat menanam bibit itu? Dengan mantap aku meletakkannya, dengan keyakinan, aku bahkan tanya, kamu juga setuju dan tidak menolaknya, cinta? Ya... kita sama-sama cinta, akui saja.
Membongkarnya berbagi dengan anak angkat (AA) kita tanpa malu lagi apa itu tidak perbuatan gila? Hanya cinta yang sanggup melakukannya, karena apa? Tidak mau berpisah. Ingin bersama!

Aku pegang apa? Surat? Ndoronya pegang, bisa kena hukum melewati garis batas medan tempur, hanya kegiatan intelejen saja yang tidak ketahuan bebas hukum. Kalau ketahuan babak belur dan tewas.
Kalau sama-sama gak pegang, sudah duel maut, karena gak mau kalah. Tapi jaman sekarang duel intelek, iptek.
Jadi mengalah adalah jalan terbaik, apa aku marah pada dirimu jika kamu tidak memihakku? Aku akan mati perlahan, karena aku pasti akan gila kerja, gila olahraga keras, hingga jantungku berhenti berdetak karena kecapaian, atau ginjalku rusak.

Aku selalu mendengarmu, mendengar semua kata-katamu, walau kadang aku selimurkan, karena jika tidak otakku akan berpikir memecahkan impianmu, kata-katamu, keingananmu.
Yang kamu tawarkan adalah anak-anak sudah besar, bisa menerima, aku sudah tanyakan... akan marah pada diriku, dan keyakinan itu ada pada kita berdua.
Kamu bilang soal uang, dengan mudah aku 3-6 bulan bangun usaha. Tetapi kamu masih ndak percaya karena melihat anak-anak dan kealiman tangisan bosmu, bimbang aku akan mencampakkanmu jika ada yang lain.

Lalu untuk apa kita membangun rencana? Mendirikan banyak aksi yang bereaksi dan beraksi lagi, bereaksi lagi..... bergulir berantai? Padahal hanya 1 kata keluar dari kamu saat ini sekalipun, kalau kamu bohong tentang dirimu dengan aku, maka suamimu berubah ndak WA aku, juga mungkin bisa segera percaya dirimu lagi, karena apa?
Karena aku sudah WA seperti orang tidak tahu, bingung...
Tapi kamu pertahankan itu karena ndak bisa bohong karena kamu jujur.... ya ndak apa, aku ndak salahkan kok... hidup selalu bagiku adalah pilihan. Dan aku tidak pernah menyalahkan.. tetapi mencari terobosan, jalan keluar. Kamu harus mengenal diriku, kalau menyalahkan itu karena peluang kecil, sulit, susah, atau ada kemungkinan gagal.
Mungkin karena aku belajar ini, orang lain tidak. Aku adalah tipe orang tidak mau dirimu tahu aku susah, tertekan, sedih, kecuali aku terpancing untuk membukanya dan terpaksa ndak kuat curhat.

Uang dan harta begitu banyak kutinggalkan hanya untuk yang ada di sebelahku detik ini. 
Kemudian aku meninggalkannya juga yang sudah mengarah ke sukses hanya untuk dirimu.
Lalu dirimu berpikir aku meninggalkanmu karena hal yang sama, apakah kamu adalah tipe penekan? pemarah? pemolitik anggaran? menutupi pembukuan? nutupi kesalahan? dan orang santai-santai hiburan nomer 1 kerja nomer 2? Cemburuan? Sedangkan aku orangnya memberikan kebebasan, semua diserahkan, hidup jiwa raga diberikan. Nyaris hampir 24 jam bersama, karena sama perusahaan dan organisasinya.
Jika ya mungkin saja, jika tidak ya berarti lain.....

Taukah dirimu, aku jadi lahap makan, lauk masakan Padang yang mungkin saja jika kamu tidak komentar obat anti nyeri itu ..aku masukkan kulkas untuk esok hari, gak jadi makan.
Tetapi saat mau buat blog ini, dan melihat berulang komentar singkatmu, tiba-tiba anak angkat (AA) WA, sangsikan aku, semuanya berubah, anak-anak, bosmu jadi alim doa nangis, dll, malah bilang bosku ikut pulang kampung, itu lain sekali.....sebelum kejadian.
Bapakku telepon suruh pulang gantikan dia, itu beda dengan rencana liburannya. Sesudah kejadian.
Dua hal yang berbeda.
Dan aku kembali jadi senuttt.. di Jantung... lambung.. otakku...

Pengkhianatan tidak bisa pulih dan terlupakan kecuali lintas generasi, susah sekali.... bisa gegar otak atau dimensia, alzhimer, dan sejenisnya.
Yang bisa ditahan, dipendam. Tetapi seoarng yang pernah berkhianat, ketemu dengan sesama pengkhianat atau bukan, hidup baru, itu seperti dari nol. Tidak ada cap pengkhianat, kenapa? karena tidak mengalaminya atau belum mengalaminya.
Jika dirimu memakai sistem goal sepakbola 1-1 = seri, ini 0-0 = seri juga.
Yang aku herankan, kenapa kamu tidak berpikir akan dikhianati lagi, lalu minta maaf lagi, dikhianati lagi minta maaf lagi. Atau bosmu juga seperti itu. Ibarat goal nanti ada goal balasan 1-2 lalu diseimbangkan 2-2.
Hanya posisi 0-0 tanpa goal itulah yang otak manusia bisa menerima tanpa ganjalan. Start yang sama..posisi sama...
Katakanlah dirimu bisa menerima, shock, tapi bisa menerima menyadari, bosmu bisa menerima menyadari, tetapi hati manusia berbeda hormon susunan kromosom, gen dna, siapa yang bisa mengukurnya? Sedangkan manis-manis di mulut, 4 tahun, waktu yang lama, lho yang jajan kulineran bebas menu 1001 macam model gak disebutkan?
7 Tahun aku di Surabaya, rumah di Surabaya ada... bagaimana segala jenis level dunia di Surabaya yang kita analisa...

Terpenting... jangan pernah berpikir aku melakukan hal yang kamu negatif itu kepadamu, karena setahuku dirimu berbeda dengan bosku. Api dan kayu, dan ceritamu juga berbeda. Masak outputnya sama??? Mustahil bukan?
Jam 01.11 sudah... lebih malam dari kemarin, semoga besok bisa bangun pagi, rencananya mengedarkan kalender, kaos, dan lain-lain kampanye PSI dan Jokowi. Relawan bayar sendiri, berjuang sendiri karena ditinggal sendiri. Namun ini masalah negara dan bangsa, maka tetap semangat! Itulah diriku bisa bedakan dan menempatkan semuanya sesuai ilmu pustakawan.
Dah sayang (yg).. mataku ndak kuat, pinggangku sekarang ngilu kayak kurang minum... kwatir hantam ginjal, karena orang tidak tidur jantung ginjal sasarannya. Now... 01:28.
Aku selalu menunggumu kembali, apapun keadaanmu, terserah kamu mau apa, suka-sukamu..krn aku tidak akan pernah ngecek HPmu, tidak akan pernah beralim-aliman... apa adanya.. dan diam saat kamu marah dan bentak. Itulah diriku.... kamu sudah mengenal aku lebih dari orang hidup bersamaku puluhan tahun. Yang kutahu KERJA, KERJA, dan KERJA untuk diri sendiri dan sesama.






















Komentar